Bisnis saat ini tunduk terhadap peraturan perundang-undangan pemerintah tidak terkecuali dgn TI yg secara langsung mempengaruhi proses utk menyimpan, mengelola dan pengarsipan data. Hal ini terutama berlaku utk jasa keuangan dan industri kesehatan, yg menangani informasi yg sangat sensitif dan memiliki tanggung jawab ekstra utk menjaga integritas data dan privasi.
Meskipun kebutuhan utk penyimpanan data itu jelas dan penting, tetapi solusi yg ditawarkan dipasaran cukup bervariasi yg kadangkala membuat bingung dlm menentukan solusi mana yg paling tepat buat perusahaan. Secara umum ada 3 solusi yg ada dipasaran saat ini, yaitu Direct-Attached Storage (DAS), Network-Attached Storage (NAS) dan Storage Area Networks (SAN). Memilih solusi tsb merupakan keputusan individu yg disesuaikan dgn kebutuhan. Tidak ada pilihan yg benar atau salah, semua itu bergantung pada masing-masing individu. Tetapi meskipun demikian, kita harus tetap fokus pada kebutuhan khusus dan tujuan bisnis utk jangka panjang perusahaan agar tepat guna. Berikut beberapa kriteria kunci utk dipertimbangkan, antara lain:
- Kapasitas - jumlah dan jenis data (level file atau level blok) yg perlu disimpan dan dibagi.
- Kinerja - I/O dan persyaratan dari throughput.
- Skalabilitas - pertumbuhan data jangka panjang.
- Ketersediaan dan Keandalan - bagaimana keadaan data dan aplikasi bisnis.
- Perlindungan data - persyaratan Backup dan pemulihan.
- Staf TI dan sumber daya yg tersedia.
- Anggaran yg tersedia.
1. DAS: Ideal utk Local Data Sharing
Direct-Attached Storage (DAS) merujuk pada sistem penyimpanan digital secara langsung yg terpasang ke server atau workstation, tanpa storage network di antaranya. Dgn kata lain storage yg menempel langsung (point-to-point) pada server atau komputer kita. Termasuk dlm kategori Direct-Attached Storage yaitu apabila kita menggunakan eksternal storage yg dihubungkan ke channel eksternal SCSI card yg kita gunakan. Teknologi ini cocok utk kondisi yag membutuhkan akses cepat ke system disk karena DAS memiliki transfer rate yg sangat cepat antara server dan hard disk. Jadi, banyak aplikasi yg umumnya compatible dengan teknologi ini. DAS juga cocok utk jaringan yg kecil. Dari segi biaya serta kapasitas media penyimpanan (hard disk), maka teknologi ini masih jauh lebih murah dibandingkan dengan teknologi yg lain.
DAS sangat ideal utk file sharing secara lokal dlm lingkungan dengan server tunggal atau beberapa server, misalnya usaha kecil atau departemen atau kelompok kerja yg tidak perlu berbagi informasi jarak jauh atau antar perusahaan. Perusahaan kecil biasanya memanfaatkan DAS utk kebutuhan menyimpan file atau e-mail, sedangkan perusahaan besar bisanya menerapkan teknologi campuran yaitu menggunakan DAS disamping NAS dan SAN. DAS juga menawarkan kemudahan manajemen dan administrasi, karena dapat dikelola menggunakan sistem operasi jaringan dari server terpasang. Namun, kompleksitas manajemen dapat meningkat cepat dengan penambahan server baru. Hal ini dikarenakan penyimpanan utk tiap server harus diberikan secara terpisah.
Dari perspektif ekonomi, investasi awal model penyimpanan DAS lebih murah. Ini adalah sebuah keuntungan besar bagi manajer TI jika dihadapkan dgn anggaran yg minim. DAS juga dapat berfungsi sebagai solusi sementara bagi mereka yg ingin bermigrasi ke penyimpanan jaringan (network storage) di masa yg akan datang. Utk perusahaan yg mengantisipasi pertumbuhan data, penting utk diingat bahwa DAS terbatas dlm skalabilitas. Baik dari efisiensi biaya dan perspektif administrasi, model penyimpanan jaringan (network storage) jauh lebih cocok utk kebutuhan dgn skalabilitas tinggi.
Kekurangan teknologi ini adalah berapa kapasitas yg dianggap ideal, bagaimana jika estimasi awal yg telah ditentukan ternyata salah? Solusinya, tentukan estimasi yg paling sesuai, dengan mempertimbangkan kebutuhan kapasitas utk beberapa waktu ke depan. Kita juga harus me-maintain setiap DAS satu persatu, menggunakan monitoring tools utk mengetahui besar kapasitas storage yg sedang digunakan.
2. NAS: File-level data sharing yg cocok utk antar gedung
Network-Attached Storage (NAS) adalah storage hard disk yg dikonfigurasi dgn memberikannya IP Address dan dipasang di jaringan LAN (bukan dgn cara memasang langsung di komputer yg menjalankan aplikasi), sehingga dapat diakses oleh beberapa user sekaligus. Dengan cara memindahkan akses ke storage beserta manajemennya dari server seperti ini, maka program aplikasi dan file dapat diakses lebih cepat, tidak menggunakan resource prosesor yg sama lagi. NAS ini terdiri dari hard disk storage (umumnya juga termasuk sistem RAID multi disc) beserta software utk mengkonfigurasinya. Dari sisi instalasi, perbedaan NAS dengan DAS adalah sejak awal pengguna NAS sudah harus menentukan berapa besar hard disk yg akan dialokasikan utk keperluan tertentu.
NAS merupakan pilihan ideal utk perusahaan yg ingin mencari cara sederhana dan biaya-efektif guna mencapai akses data yg cepat bagi banyak client pada tingkat file. Pada awalnya NAS diperuntukkan kepada perusahaan kecil dan menengah. Walaupun demikian, NAS tetap menjadi primadona dikalangan enterprise karena harga dan kemudahan penggunaannya. Khusus utk perusahaan kecil, NAS merupakan solusi terbaik karena NAS sangat mudah utk diinstall, digunakan, dan dikelola walaupun tanpa orang TI sekalipun. Berkat kemajuan teknologi disk drive, mereka juga mendapatkan keuntungan dari biaya yg lebih rendah dlm arti kata dpt menekan anggaran belanja TI.
Pertimbangan penting lainnya utk bisnis berukuran menengah atau perusahaan besar yg menerapkan teknologi heterogen utk data sharing-nya, bahwa dengan DAS, setiap server menjalankan platform operasi sendiri, sehingga tidak ada tempat penyimpanan secara umum utk lingkungan campuran dari Windows, Mac ataupun workstation Linux. Sedangkan sistem NAS dapat diintegrasikan ke dlm lingkungan apapun dan melayani file pada semua platform operasi. Pada jaringan, sistem NAS muncul seperti native file server utk masing-masing client yg berbeda. Itu berarti bahwa file akan disimpan pada sistem NAS, serta diambil dari sistem NAS, dlm format file asli si client. NAS juga didasarkan pada protokol industri jaringan standar seperti TCP/IP, FC dan CIFS.
Kekurangan NAS selain harga yg lebih mahal dibanding dengan DAS, yaitu kecepatan akses dari server ke storage dibatasi oleh kecepatan jaringan yg dimiliki, karena NAS diletakan dlm jaringan LAN. Selain itu, bila membutuhkan akses cepat ke block device (seperti dlm aplikasi database), tidak disarankan utk menggunakan NAS. Aplikasi yg membutuhkan akses ke block-device sangat bagus bila menggunakan solusi Direct Attached Storage (DAS) atau Storage Arena Network (SAN).
3. SAN: Cocok utk blok data yg besar dgn metode akses teknologi jaringan
Storage Area Network (SAN) adalah sebuah jaringan berkecepatan sangat tinggi yg khusus, terdiri dari server dan penyimpan (storage). Terpisah & berbeda dengan LAN/WAN perusahaan, tujuan utama SAN adalah utk menangani trafik data dlm jumlah besar antara server dan peralatan penyimpan, tanpa mengurangi bandwidth yg ada di LAN/WAN. Biasanya tersambung melalui Fiber Channel, sebuah teknologi komunikasi data berkecepatan sangat tinggi, menjadikan SAN sebuah jaringan dedicated yg platform-independent yg beroperasi dibelakang server. SAN terdiri dari infrastruktur komunikasi, yg memberikan sambungan fisik, dan lapisan manajemen, yg mengatur sambungan, elemen penyimpan, dan sistem komputer sehingga menghasilkan transfer data yg sangat aman dan handal. SAN merupakan solusi konfigurasi masa depan utk media penyimpanan data dlm jumlah besar (TeraByte) dlm berbagai servis yg berbasis online di internet maupun intranet.
Keuntungan utama dari SAN adalah:
- Availability: satu copy dari data jadi dapat di akses oleh semua host melalui jalur yg bebeda dan semua data lebih effisien dlm me manage-nya.
- Reliability: infrastruktur transport data yg dapat menjamin tingkat kesalahan yg sangat minimal, dan kemampuan dlm mengatasi kegagalan.
- Scalability: server maupun media penyimpanan (storage) dapat ditambahkan secara independent satu dan lainnya, dengan tanpa pembatas harus menggunakan sistem yg proprietary.
- Performance: Fibre Channel (standar enabling teknologi utk interkonektifitas SAN) mempunyai bandwidth 100MBps bandwidth dengan overhead yg rendah, dan SAN akan memisahkan trafik backup dengan trafik standar LAN/WAN.
- Manageability: berkembangnya perangkat lunak dan standar baik utk FC-AL (Fibre Channel Arbitrated Loop) maupun Fibre Channel fabric memungkinkan managemen dilakukan secara terpusat dan koreksi dan deteksi kesalahan yg proaktif.
- Return On Information Management: Karena bertambahkan tingkat redudansi dan kemampuan managemen yg baik, maupun kemampuan utk di tambahkan server dan media penyimpan (storage) secara independen - SAN pada akhirnya memungkinan biaya kepemilikan yg rendah pada saat yg sama menaikan Return On Information Management (ROIM) di bandingkan metoda penyimpanan tradisional.
Kesimpulan
Dgn berbagai teknologi penyimpanan informasi yg tersedia saat ini, bagaimanakah cara yg terbaik utk menentukan solusi mana yg paling tepat utk sebuah perusahaan? DAS, NAS dan SAN semua menawarkan keuntungan yg luar biasa, tetapi masing-masing hanya cocok utk lingkungan dan situasi tertentu. Utk itu pertimbangkan sifat data dan aplikasi, seberapa kritis dan intensif kah pengolahan data-nya? Berapa tingkat minimum yg disepakati terhadap kinerja dan ketersediaan data? Apakah data yg di-sharing atau dikelola itu utk satu lingkungan kantor, ataukah didistribusikan antar gedung atau perusahaan? Oleh karena itu, seorang profesional TI harus membuat penilaian yg komprehensif dari kondisi dan persyaratan saat ini disamping menjaga tujuan bisnis perusahaan utk jangka panjang.
Sama seperti semua industri lainnya, Network Storage juga dapat berubah-ubah selaras dengan perkembangan teknologi. Hal ini kadangkala dapat menjebak atau dengan kata lain membuat bingung memilih solusi penyimpanan yg bagaimanakah yg sebaiknya dibeli. Utk itu, cara terbaik dlm memilih solusi adalah dgn memperhatikan kebutuhan dan biaya yg tepat guna memberikan perlindungan investasi dlm jangka panjang utk perusahaan. Begitu juga aset digital akan terus berkembang di masa yg akan datang, utk itu pastikan infrastruktur storage yg diimplementasikan mampu utk skalabilitas dan pengembangan yg hemat biaya nantinya. Dan satu hal lagi yg tak kalah pentingnya adalah jgn lupa utk menerapkan teknologi yg berdasarkan pada open industry standards. Hal ini berguna utk meminimalkan kekhawatiran interoperabilitas saat memperluas jaringan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar